Selamat Datang di blog Materi Pelajaran Komplit.. Semoga Bermanfaat

Materi Sejarah kelas X

BAB 2
TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA
Dalam pengkajian perkembangan kehidupan masyarakat, para ahli mengelompokannya dalam dua kategori yaitu:
Zaman dimana manusia belum mengenal tulisan disebut disebut dengan prasejarah (praaksara) dan zaman manusia mengenal tulisan disebut masa sejarah (masa aksara). Namun perlu diingat bahwa kemampuan masyarakat untuk mengenal tulisan, di setiap daerah berbeda-beda. Misalnya saja negara mesir, negara ini sudah mengenal aksara dari zaman sebelum masehi, sedangkan negara lain baru mengenal aksara pada abad ke-5 masehi.

1. CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MEWARISKAN MASA LALUNYA
Masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan kebudayaannya melalui hasil-hasil kebudayaan maupun disampaikan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun. Pewarisan tersebut dapat disampaikan melalui keluarga maupun melalui masyarakat.
a. Pewarisan tradisi Melalui Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan sosial masyarakat yang paling kecil.
Nilai-nilai tradisional yang dapat diwariskan melalui keluarga tentunya diawali dari tingkat yang paling sederhana. Misalnya adalah bahasa, norma-norma sosial, kepercayaan cerita, dongeng. Norma yang disampaikan melalui keluarga dapat mencangkup kebiasaan (folkways) adat-istiadat (mores), dan hukum.

b. Pewarisan Melalui Masyarakat
Setelah keluarga, lingkungan yang dikenal oleh anak adalah masyarakat.
Masyarakat dapat mewariskan masa lalunya kepada generasi penerus melalui adat-istiadat seperti gotong-royong, pertunjukan hiburan seperti seni wayang, dan juga kepercayaan masyarakat seperti animisme dan dinamisme.

Dari hasil-hasil kebudayaan itulah seorang sarjana Belanda menyimpulkan bahwa dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebelum masuknya Hindu dan Buddha atau sebelum mengenal tulisan, telah memiliki 10 unsur kebudayaan asli indonesia yaitu:
Bercocok tanam padi di sawah.
Mengenal prinsip dasar permainan wayang, dengan maksud mendatangkan roh nenekmoyang.
Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu.
Pandai membatik (tulisan hias)
Pola susunan masyarakat macapat, susunan suatu ibukota selalu terdapat tanah lapang atau alun-alun yang dikelilingi oleh istanah (kraton), bangunan tempat pemujaan atau upacara agama, sebuah pasar dan sebuah penjara.
Telah mengenal alat ukur sebagai perdagangan.
Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran.
Mengenal pengetahuan astronomi.
Membuat barang-barang dari logam, terutama perunggu.
Susunan masyarakat yang teratur.

Dari hal di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat bangsa Indonesia pada saat itu adalah:
1) Masyarakat agraris religius dan bescocok tanam padi.
2) Memiliki tingkap peradaban yang tinggi dalam bidang perdagangan dan pelayaran.
3) Hidup dalam kelompok berdasarkan kehidupan gotong-royong, musyawarah, dan mufakat.
4) Merupakan masyarakat komunal dengan asas kesejahteraan bersama.

Beberapa unsur kebudayaan yang ada di masyarakat:
a. Sistem Kepercayaan
b. Sistem Kemasyarakatan
c. Pertanian
d. Kemampuan Berlayar
e. Sistem Bahasa
f. Ilmu Pengetahuan
g. Organisasi sosial
h. Teknologi
i. Sistem Ekonomi
j. Kesenian

2. JEJAK SEJARAH DALAM FOLKLORE, MITOLOGI, LEGENDA, UPACARA, DAN LAGU RAKYAT
a. Folklore
Folklore berasal dari bahasa inggris, yang berarti tradisi kolektif atau tradisi masyarakat tertentu.
Folklore memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Penyebarannya dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan;
Bersifat anonim, artinya nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi;
Mempunyai kegunaan bagi kehidupan kolektif pendukungnya;
Bersifat pralogis, yaitu mempunxai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika ilmu pengetahuan;
Menjadi milik bersama (kolektif) kelompok tertentu;
Memiliki bentuk yang biasanya berumus atau berpola;
Bersifat tradisional
Umumnya bersifat polos dan lugu walaupun seringkali kelihatan kasar dan terlalu spontan.


Menurut Jon Harold Brunvand, folklore digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Folklore lisan (Verbal Folklore) yang bentuknya murni lisan.
Folklore sebagian lisan: yaitu merupakan pencampuran antara unsur lisan dan bukan lisan.
Folklore bukan lisan yakni folklore yang berbentuk bukan lisan, walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan.


b. Mitologi
Mitologi merupakan cerita rakyat yang umumnya berhubungan dengan kehidupan para dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan.
Contoh mite indonesia misalnya: Dewi Sri, Nyi Roro Kidul, Joko Tarub dan sebagainya. Sedangkan contoh mite dunia misalnya: Ramayana, Mahabharata, Hercules, dan sebagainya.

c. Legenda
Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap pernah terjadi oleh masyarakat. Legenda tidak dianggap sebagai cerhta suci seperti mite.
Macam-macam legenda yaitu:
1) Legenda keagamaan
Mengisahkan tentang orang-orang suci dalam suatu agama.
2) Legenda perorangan yaitu cerita tentang tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.
3) Legenda alam gaib, dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang.
4) Legenda setempat, yaitu cerita yang berhubungan dengan suatu tempat dan topografi.

d. Upacara
Upacara umumnya digunakan untuk mengenang suatu peristiwa tertentu pada suatu daerah. Upacara tersebut dimaksudkan sebagai tolak bala dan memperoleh keselamatan. Hal tersebut dengan mengirimkan benda-benda sesaji.

e. Lagu rakyat
Pada dasarnya merupakan puisi namun umumnya dinyanyikan dalam bentuk lisan. Lagu rakyat ini umumnya berkembang dan bertahan lama dalam masyarakat dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Umumnya juga tidak diketahui siapa pengarangnya.

0 Response to "Materi Sejarah kelas X"

Post a Comment